Tips Rihlah (Liburan) Penuh Berkah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sahabat Sejahtera tentunya tahu kan, bahwa liburan atau raihlah bersama keluarga, juga bagian dari Sunnah lho, disamping sebagai bentuk mentadaburi alam dan memperhatikan apa yang terjadi di muka bumi, juga bagian dari bentuk menjaga keharmonisan keluarga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membenarkan apa yang disampaikan oleh Salman pada Abu Darda’ karena Salman melihat Abu Darda’ tidak memperhatikan istri dan keluarganya dengan baik (tidak ada waktu khusus untuk keluarga). Nasihat tersebut sebagai berikut,
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.” (HR. Bukhari, no. 1968).
Artinya, kita diperintahkan untuk membagi waktu dengan bijak, yaitu waktu untuk beribadah kepada Allah, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk istirahat badan.
Mengingat Rihlah atau liburan ini bagian yang penting, pada artikel ini akan kita bahas tips Rihlah yang Penuh Berkah.
1. Sesuaikan budget dompetmu (jangan berlebihan)
Allah Ta’ala berfirman,
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS. Ath-Thalaq: 7).
Ayat ini mengajarkan kepada kita agar memberi nafkah sesuai kemampuan (tidak berlebihan). Maka berbelanja dan/atau berlibur pun hendaknya menyesuaikan kemampuan.
Liburan tidak harus di tempat wisata yang mungkin membutuhkan biaya besar. Khususnya jika kondisi keuangan boleh jadi belum memungkinkan, karena masih ada tanggungan biaya ini dan itu. Karena kuncinya adalah menghabiskan waktu spesial bersama keluarga, maka bisa kita habiskan dengan makan malam bersama di rumah makan misalnya, bermain di kolam renang terdekat, ke Pasar Malam atau jalan-jalan sambil mengunjungi sanak saudara.
2. Jaga Sholat, jangan sampai terlewat.
Dari ‘Utsman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim memperbagus wudhunya, lantas ia mengerjakan shalat melainkan Allah mengampuni baginya dosa di antara shalat tersebut dan shalat berikutnya.” (HR. Bukhari, no. 160 dan Muslim, no. 227)
Ketika berlibur, seringkali kita lupa waktu karena begitu menikmati momen bersenang-senang. Oleh karenanya dari sejak awal harus kita tanamkan niat sungguh-sungguh untuk tetap menjaga Sholat kita.
Bisa kita lakukan dengan mengaktivkan notifikasi adzan pada smartphone, memilih tempat liburan yang memiliki fasilitas Masjid/ Mushola yang baik, mempersiapkan peralatan sholat sendiri seperti sajadah, sarung dan mukenah dls.
Semoga dengan rutin menjaga shalat meskipun dalam keadaan safar dan berlibur, Allah menghapus dosa kita antara shalat yang satu dan shalat yang berikutnya.
3. Pelajari Fikih Safar.
Sangat penting untuk memahami Fikih Safar, khususnya bagi kita yang liburan di tempat yang cukup jauh dari rumah atau bahkan sampai menginap.
Diantara poin Fikih safar yang mesti kita pahami adalah;
- Kapan disebut safar, kapan disebut mukim sehingga boleh menjamak dan mengqashar shalat,
- cara menjamak shalat, baik dengan jamak takdim dan jamak takhir,
- cara mengqashar shalat,
- cara bersuci baik dengan wudhu atau tayamum,
- cara shalat di kendaraan, yaitu di bus, kapal, kereta, atau pesawat.
4. Perhatikan Auratmu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim, no. 2128)
Terkadang ketika asik bermain, seperti ketika di pantai atau di kolam renang, kita kurang waspada pakaian kita boleh jadi mudah tersingkap atau nerawang karena bahannya yang boleh jadi tipis dan basah terkena air, sehingga sebelum berangkat harus betul-betul kita persiapkan. Jangan pula mengenakan pakaian yang ketat dan berlebihan.
5. Manfaatkan waktu sebaik mungkin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, kita banyak lalai ketika sehat dan punya waktu luang sebagaimana disebutkan dalam hadits,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)
Sekalipun sedang dalam momen liburan, jangan tinggalkan dzikir pagi dan petang dan amalan sunnah lainnya. Jangan berlebihan melarutkan diri dalam liburan, pun kita harus menyisihkan waktu untuk mengistirahatkan badan sehingga ketika kembali waktu bekerja badan terasa bugar dan bukan malah sebaliknya.
6. Banyak bersabar dan tahan emosi
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِى يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِى لاَ يُخَالِطُ النَّاسَ وَلاَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” (HR. Tirmidzi, no. 2507. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Ketika hendak berangkat berlibur, tentu bayangan indahlah yang terngiang-ngiang. Namun dengan bertemunya banyak manusia dengan karakter yang berbeda-beda di satu tempat, tentu tidak menutup kemungkinan muncul interaksi yang kurang mengenakkan. Maka mempersiapkan hati pun menjadi hal yang penting, harus bisa bersabar dan istighfar, hindari perdebatan, dan senantiasa berpikir bijak.
Itulah beberapa poin yang perlu kita perhatikan dan persiapkan baik-baik, agar Rihlah kita benar-benar membawa berkah. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb