Murabahah merupakan akad jual beli dengan mengambil keuntungan. Skema ini juga dapat menjadi akses permodalan usaha melalui akad bai’ murabahah bil wa’di lisy syira’ dan bai’ murabahah lil amri lisy srira’. Nilai keuntungan yang didapat Koperasi bergantung pada margin laba melalui jual beli secara cicil/ angsuran.
Landasan hukum pada transaksi murabahah berasal dari Q.S. Al-Baqarah[2] : 275, yang berbunyi “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Juga pada Q.S. An-Nisa[4] : 29 yang artinya, “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu“
Misal. Pak Abdullah membutuhkan Mobil Pick Up untuk usahanya sehari-hari. Maka KSPPS BMT Fajar menyediakan Mobil Pick Up sesuai permintaaan. Kemudian menjualnya kembali pada Pak Abdullah sesuai dengan harga jual yang di tetapkan serta margin yang telah disepakati bersama secara angsuran.